KENANGAN


Rintik hujan pagi buta begitu semangat menjatuhkan diri, menggelitik kaca jendela, menemani sepi, melengkapi kenangan yang begitu indah tetapi menyakitkan karena hanya sebatas kenangan.

Tak ada yang mengerti perasaannya, bahkan dirinya sendiri.
Ia terlalu larut dalam egonya,
terlalu dendam dengan lukanya,
terlalu nyaman dengan bayangannya,
hingga ketika batinnya bersuara, ia justru tak tahu apa yang harus dikatakannya.
rasanya terlalu sulit untuk mengakui,
juga terlalu sakit untuk memendam.

harus ia larikan kemana penyesalan yang terlalu lebur untuk dirasakan
harus ia katakan pada siapa 'maaf' yang terlalu terlambat untuk diungkapkan
harus ia apakan perasaan yang semakin lama semakin bertumpuk,
membuat lubang semakin dalam, membuat luka semakin perih.

ia hanya meratap pada sunyi,
akan kenangan masa lalu,
sesuatu yang ia lewati,
yang terbuang padahal ia membutuhkannya
hanya karena keegoisan semata, pengejaran tanpa henti
tak menghiraukan, yang nyata justru telah disia-siakannya.

apakah ia akan terus memendam?
atau justru mengungkapkan?
tak ada yang tahu,
tak akan ada yang tahu,
dan tak akan pernah ada,
sekalipun dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mio soul 2011 boros

tugas loundry departement

hard reset nokia c3